Drs. Dindin Solahudin MA, sosok pria lahir tanggal 5 Agustus 1966 ini merupakan sosok yang tak asing di Pesantren Al-Ihsan, kepiawaiannya dalam berbicara dan menyampaikan materi sering mengundang decak kagum para santri. Bapak dari ketiga orang anak ini punya kunci rahasia menuju sukses lho, mau tau kuncinya? Lets check it out.
Tepat pada hari kamis tanggal 30 april 2009 lalu Tim El-Qalam menemui beliau, beliau memaparkan bagaimana sich caranya kita supaya sukses? Ada tiga hal yang harus kita perhatikan jika kita ingin sukses, pertama, membangun kesadaran, semua orang yang hidup di dunia ini memiliki kontrak waktu 24 jam dalam satu hari, sukses atau tidaknya seseorang tergantung pada ia dapat menggunakan waktunya seefisien mungkin.
Kita ambil santri sebagai contoh, ketika mandi waktu efisien yang diperlukan maksimal adalah 10 menit, akan tetapi untuk mandi para santri bisa menghabiskan waktu 20 sampai 30 menit karena mengantri, jika di sela-sela mengantri santri menggunakannya dengan melakukan hal-hal yang positif seperti membaca buku, maka waktu tidak akan terbuang dengan sia-sia. Akan tetapi jika waktu tersebut digunakan dengan membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat maka berapa menitkah waktu yang telah kita buang dengan sia-sia?
Kedua, terus berupaya dengan sungguh-sungguh membalik diri dari yang tidak terisi pada yang terisi, membiasakan diri melakukan hal-hal yang positif yang bisa memberikan kontribusi pada kehidupan kita, memberikan pemasukan baik berupa iman maupun ilmu yang kelak akan bermanfaat bagi kehidupan kita.
Ketiga, Mengatur diri, sebaik apapun rencana yang kita buat tak akan berjalan sejalin jika tak ada niat untuk mengatur diri untuk melakukan hal yang terbaik dalam hidup” ungkapnya dengan senyuman.
Sosok yang pernah menjalankan program Studi Strata duanya di Australian National University Canberra, Austria ini berpesan kepada para santri“ Bagi para santri yang telah memiliki jadwal pengajian dengan terstruktur, jangan pernah berfikir kalau waktu itu telah benar-benar bisa kita manfaatkan dengan efisien, karena sesungguhnya waktu pengajian yang berdurasi satu jam, setiap materinyai belum tentu bisa kita manfaatkan seutuhnya, kalo kita bisa konsentrasi selama satu jam penuh, seandainya kita melamun, ngantuk dan hal-hal lain yang bisa menghalangi konsentrasi kita, berapakah waktu kita yang terbuang dengan sia-sia”. Ucapnya sambil menutup pembicaraan.
{Susi, Fitri, Ratna}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar