Rabu, 23 Juni 2010

Exist dengan Fatwa "bobogohan"


Siapa sich yang gak kenal dengan sosok pria yang bertubuh kekar ini!!! Yang dikagumi oleh para santri khususnya puteri. Kesederhanaannya dan kepiwaiannnya dalam menyampaikan dakwah membuat sosok ini menjadi panutan bagi kita khususnya santri al-ihsan.

Ucup Pathudin Al-Ma'arif atau biasa dipanggil “ Kang Ucup” ini sudah bergelut di dunia pesantren sejak kecil, beliau bahkan sempat menyandang gelar ki santri disetiap pesantren yang pernah dia singgahi. So tak heran jika kepribadian dan akhlakul karimahnya seirama dengan rujukan hidupnya Al-qur'anul karim. Selain itu anak dari pasangan Abah Ilyas dan ibu Dzumariyyah ini selalu mencoba segala hal yang baik, salah satunya dengan memasuki berbagai organisasi dari mulai duduk dibangku SMU sampai sekarang diperguruan tinggi S2. “ dan ini semakin membuat saya tahu akan segala hal mengenai hidup “ ujarnya saat ditemui salah satu crew el-qalam. Mungkin hal itu banyak juga dilakukan oleh readers sekalian, tapi jangan salah beliau gabung di organisasi bukan hanya sekedar anggota saja tapi menyandang Top Leader disetiap organisasi yang pernah diikuti, dari mulai jadi ketua OSIS, Dewan Perwakilan Kelas (sebagai cikal bakal jadi ketua DPR RI ) bahkan sampai menjadi presiden santri pun beliau pernah ”ah, saya sudah terbiasa jadi presiden, jadi kelak jabatan presiden justru yang akan ngejar-ngejar saya” guyonnya sedikit narsis.

Dipesantren yang sedang beliau singgahi sekarang, beliau menjabat sebagai kabag kesantrian yang terkenal dengan “ bobogohannya “ dikalangan santri. Tapi jangan sinis dulu, maksudnya fatwa haram “bobogohannya”. Bahkan salah seorang seorang santri pernah berkomentar “ dimana ada kang ucup pasti ada kata bobogohan”. Celetuknya bercanda.

Anak ke-4 dari lima bersaudara ini juga sering mengikuti beberapa compations dan tentunya tidak hanya sebagai peserta, tapi juga sebagai juara. Seperti Musabaqah Tilawatul Quran, Musabaqah Qiraatul Kutub, dan bahkan kegemarannya dalam tulis menulis mengantarkannya pada predikat juara 1 menulis essay tingkat nasional tahun 2006, lomba karya ilmiah Al-quran tingkat nasional tahun 2007. keren banget kan? Dah gagah, pinter nulis lagi. “so sweet”. Crew el-qalam ngikut nimbrung. He...he..

Pria yang katanya doyan pukis ketan ini kini sedang menjalankan jenjang pendidikannya di Pasca Sarjana alias S2, dalam hidupnya ia mempunyai motto yang singkat tapi dalem yakni “Dimanapun dan kapanpun, berkhidmatlah!” Wah,,,,so...........!

Gimana Sobat El-Qalam? Serukan perjalanan hidupnya? Semuanya diisi dengan harapan, usaha, doa dan sejuta prestasi. Pengalaman yang patut kita tiru untuk menggapai sejuta mimpi yang ada dibenak kita masing-masing.

( Risna, Elan ).

1 komentar:

  1. assalamu'alaikum.
    wah, jadi malu. manawi teh teu aya nami pribados di el-qalam. by Abahna Ghiyats.

    BalasHapus