Kamis, 24 Juni 2010

LDKS..... PENTING GAK SICH????

Tahun ini Al-Ihsan mengadakan kembali LDKS pada 25-27 April 2009 dengan mengusung tema “Pemimpin Berkapasitas Berintegritas” untuk mewujudkan santri yang layak menjadi seorang pemimpin di masa depan.

”Dengan mengikuti LDKS ini para santri diharapkan bisa menambah ilmu dan wawasan untuk bekal sebagai kader muda yang menjadi seorang pemimpin, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam setiap organisasi dan kepanitiaan yang ada di pondok pesantren Al-Ihsan karena itu merupakan syarat untuk masuk dalam stuktur kepengurusan OSPAI”. Tegas Presiden OSPAI yang akrab disapa Kang Iyus ini.

Acara yang berada di bawah naungan Mentri Pendidikan (Menped) OSPAI Pusat ini diikuti oleh peserta sebanyak 111 (72 peserta perempuan dan 39 peserta laki-laki).“Dengan mengikuti LDKS, para santri diberi pembinaan mengenai dasar-dasar kepemimpinan berdasarkan syari'at Islam, supaya menjadi pemimpin yang dapat meniru kepemimpinan Rasulullah SAW”. ucap Taupik Syamsudin selaku ketua OC LDKS.

Kegiatan LDKS ini mendapat sambutan hangat para santri khususnya santri baru, tak ayal para panitia pun begitu semangat mempersiapkan segalanya dengan mengorbankan waktu istirahat mereka. hal ini membuktikan bahwa LDKS merupakan sebuah kegiatan yang dianggap penting oleh para peserta dan pihak OSPAI sebagai penyelenggara. “ LDKS penting banget, soalnya LDKS mampu melatih mental kita “. ujar salah satu mahasiswi BSI (Bahasa dan Sastra Inggris).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu mahasiswi MD ( Manajemen Dakwah ) “ LDKS itu penting, untuk membentuk karakter para pemimpin yang tangguh dimasa depan”. Ujarnya penuh semangat. Sejalan dengan hal tersebut, para peserta pun mempunyai pendapat yang sama tentang pentingnya acara ini.“Menurut saya sih penting, coz dapat pembekalan ilmu dan sertifikat LDKS sebagai bukti formal dan untuk bukti nanti ketika terjun ke masyarakat”. Ujar Husnul mahasiswi Matematika Sains ini.

Adapun acara berjalan lancar dari awal hingga akhir. Di akhir acara diadakan forum curhat yang berisi saran dan kritik dari peserta. Di antaranya, lagi-lagi keluhan mengenai “Jam Karet”. Di tambah lagi dengan masalah kepanitiaan yang katanya (red-peserta) kurang kompak. Hal senada diungkapkan oleh Syifa, salah satu peserta LDKS “”Kalo menurut saya sih bikin acara yang baru, mungkin yang berkesan bagi saya, waktu panitia marah-marah,coz saya jadi sasaran” Ucapnya sambil tertawa.

Akan tetapi menurut ketua OC sendiri, kepanitiaan LDKS kali ini cukup kompak itupun dengan penekanan bahwa setiap panitia diharapkan mampu menjalankan kewajibannya masing-masing juga dapat saling bantu membantu panitia lainnya. ”Jangan sampai mangandalkan yang lainnya karena kita mempunyai tanggung jawab”. Ujar pemuda tampan berparawakan tinggi itu.

Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari LDKS ini walaupun para peserta terpaksa harus mengikuti aturan-aturan yang sejalan dengan alur yang berlaku. Seperti halnya para peserta harus bangun tengah malam untuk melaksanakan tahajud bersama. Keren kan??!!! Padahal mungkin biasanya para santri bangunnya menjelang subuh. Ini benar-benar harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan kesadaran. Jika tidak, gak akan mungkin para peserta bisa menjalankannya dengan baik. Betul?!. Dan semoga dengan LDKS ini para peserta serta panitia bisa melaksanakan kedisiplinan dalam kehidupannya sehari-hari, begitupun dengan para santri yang lain.

Berbeda halnya dengan pandangan presiden OSPAI yang mengungkapkan bahwa memang LDKS kali ini cukup sukses, namun perlu diperbaiki dalam isi acara,”jangan monoton! dari tahun ke tahun hanya itu-itu saja acaranya” ujar pria asal Ciamis ini sambil tidur santai.

{Sugi,Neneng, Risna, Rara,Desti}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar