Oleh :
Sugi Royaman
Berangkat dari tekad dan yang semangat kuat untuk memberikan kontribusi ilmu, wawasan, dan wacana yang baik dilingkungan Al-Ihsan, serta agent of control terhadap situasi yang sedang berkembang di pesantren ini, maka lahirlah UKS El-Qalam.
Perjuangan untuk terbentuknya El-Qalam tidaklah mudah, ada rintangan dan hambatan yang siap menejemput El-Qalam dalam langkah meniti identitiasnya. Sejarah penamaan untuk UKS ini mengalami perdebatan yang cukup alot, dalam kumpulan yang dihadiri beberapa orang untuk merumuskan nama UKS ini munculah tiga nama yaitu semula UKS ini dinamakan dengan “ISMA” (Informasi Seputar Ma’had Al-Ihsan), kemudian ada ususlan dengan nama “FAKTA” (Forum Aktifitas Jurnalistik Al-Ihsan) dan yang terakhir dengan nama El-Qalam. Akhirnya dalam perundingan kecil tersebut didapatlah kata sepakat bahwa penamaan untuk UKS ini adalah El-Qalam, dengan pertimbangan bahwa nama tersebut terkesan mencerminkan habitat yang didiaminya yaitu pesantren. Kata El-Qalam diambil dari salah satu surat dalam Al-Qur’an yang ke 68 yaitu “Al-Qalam” kemudan direduksi kedalam bahasa Indonesia menjadi El-Qalam (dibaca: El-Qolam). Selain itu juga nama El-Qalam mempunyai arti “pena”, kata pena sangat erat kaitannya dalam bidang jurnlistik. Sehingga nama UKS ini menjadi El-Qalam.
UKS yang beranggotakan orang-orang yang gigih dalam berjuang, tak kenal lelah, tanpa pamrih ini, didirikan atau disyahkan pada tanggal 20 Mei 2008, sehingga pada setiap tangal 20 Mei 2008 itu ditetapkan sebagai hari lahir El-Qalam. Usia yang masih seumur jagung ini, banyak kreasi inovatif yang dilahirkan UKS ini sehingga bisa memberi warna pada pondok tercinta ini. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya berbagai acara yang telah dilaksanakan.
Generasi pertama El-Qalam ini disi oleh orang-orang yang sangat loyal terhadap perkembangan El-Qalam serta wacana yang sedang bergulir di Ma’had Al-Ihsan. Mereka adalah Zakaria, Ratna Dewi Anggriani, Risna Rubianti, Elan Jelani Sidiq, Desti Laela Sari, Rara Pratiwi Sungkay, Neneng Nurhasanah, Nur Annisa, Ginanjar Iman Slamet, Suci Agustina, Eulis Tanti Silviani, Ihliya Marita, Sri Susilawati, Rani Alfiyah, Risma, Rofi Nurmaulani, Fitri Nursyamsiah, Hendra Suhendar, Yeyen Hamidah (eks), Aghis Masri dan Sugi Royaman. Mereka memiliki kompetensi dibidang masing-masing. UKS yang telah menginjak usia satu tahun ini, dalam mekanisme kerjanya dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian lembaga dan redaksi. Di bidang lembaga terdiri dari ketua umum, sekretaris, dan bendahara sedangkan yang menempati redaksi terdiri dari pimred (pimpinan redaksi), redaktur pelaksana bulletin, redaktur pelaksana mading, reporter, editor, fotografer, dan layouter. Bagian ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas redaksi yang dihasilkan. Selain itu ada juga divisi perusahaan yang terdiri dari pimpinan perusahaan, sekretaris, bendahara, sirkulasi, dan iklan. Bagian ini berfungsi bagaimana produk yang dihasilkan redaksi bisa diterima di masyarakt santri serta sebagai sumber ide dan aplikasi pencarian dana.
Sesuai dengan motto yang menjadi jargon kami yaitu “ goreskan tinta, telusuri makna” memiliki arti yang cukup mendalam. Disetiap goresan tinta yang kami hasilkan terdapat sejuta makna yang bisa kita ambil hikmahmya, sehingga kami ada dan bermakna dihati civitas akademika Al-Ihsan. Mudah-mudahan UKS ini dapat berkembang dan berkesinambungan. Amiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar